Popular Post

Posted by : ABA BLOG Sabtu, 08 Juli 2017

Betelgeuse, Bintang Raksasa Yang sedang sekarat
Bintang Betelgeuse, Kredit : Space.com
SpaceNesia - saat ini Bintang Betelgeuse sedang sekarat. Memasuki masa kritis menjelang redup, sama nasibnya seperti matahari kita nanti.

Banyak astronom tertarik mengamati bintang ini. Karena ukuran bintang sekarang ini mulai membengkak dan terus membesar.

Bintang Betelgeuse diperkirakan memiliki suhu 3.500k, dengan radius 823.3 juta km. Letak bintang tersebut berada 642,5 tahun cahaya, beradai di konstelasi Orion

Keadaan bintang Betelgeuse saat ini akan semakin terang, karena bintang mulai kehabisan bahan bakar nuklir (hidrogen) sebagai sumber pembakaran. Dibanding matahari kita, umurnya baru menjalani separuh hidupnya. Jadi matahari akan terus bersinar setidaknya beberapa miliar tahun ke depan

Diperkirakan Betelgeuse sudah bermasalah dan masuk ke masa kritis sejak 10 juta tahun lalu. Nantinya bintang ini akan hancur dan nasibnya sangat dramatis menjadi sebuah supernova. Tapi kapan bintang Betelgeuse benar benar mati.

Tepatnya tidak bisa diperkirakan. Bagi masyarakat biasa hanya bisa menebak. Mungkin besok atau tahun depan atau bisa saja seratus tahun lagi. Tapi memiliki perkiraan lain, bintang ini akan meledak sekitar 100 ribu tahun dari sekarang.

Mengapa bintang Betelgeuse umurnya lebih singkat dan lebih cepat mati dibanding matahari kita.

Bintang ini ukuran sangat besar, bila bintang terlalu besar artinya banyak mengkonsumsi / menghabiskan gas untuk dibakar setiap hari. Bintang menyala karena membakar gas hidrogen. Kandungan yang amat besar, membuat tekanan di inti sebuah bintang dan terjadi thermo nuklir. Begitu di dalam mulai menyala, akhirnya bintang bersinar. Untuk kebutuhan bintang bersinar, tentu ada yang dibakar yaitu gas Hidrogen.

Bintang di Bima Sakti rata rata berukuran kecil.  Dan beberapa gelintir bintang saja yang ukurannya seperti Betelgeuse atau ada juga bintang yang ukurannya jauh lebih besar.

Beberapa bintang masuk kategori bintang super raksasa disebut juga Super Giant Star memiliki ukuran jauh lebih besar lagi ukurannya bintang Betelgeuse. Hanya jumlahnya tidak sebanyak rata bintang lain yang ada di galaksi kita.

Matahari kita masuk kategori bintang G, memiliki ukuran sedikit diatas rata rata dari ukuran bintang di galaksi ini yaitu bintang kategori M dengan ukuran lebih kecil dan jumlahnya paling banyak.


  • Matahari setiap detik membakar 600 juta ton gas hidrogen setiap hari dan merubah gas menjadi gas helium. Matahari usianya sekarang sudah 4,6 miliar tahun. Nanti 7 miliar tahun ke depan baru matahari kehabisan gas. Jumlah. 600 juta ton hidrogen adalah angka sangat kecil dari massa Matahari
  • 1,1 miliar tahun ke depan Matahari akan lebih terang, setidaknya 10% lebih terang dari cahaya hari ini. Di masa tersebut, bila manusia masih tinggal di bumi seakan seperti tinggal di rumah kaca artinya numi mendapat cahaya lebih besar dan lebih panas.
  • 3,5 miliar tahun ke depan matahari akan lebih terang lagi, sekitar 40% dari kekuatan cahaya hari ini. Di masa tersebut, air d ibumi sudah seperti air hangat, es mencair dan salju hanya tinggal sejarah bagi Bumi. Bumi perlahan menjadi planet Venus kedua yang kering dan panas. Tapi itu nanti.

Berbeda dengan Betelgeuse awalnya diperkirakan memiliki ukuran 200x lebih besar dari Matahari. 
Dibanding matahari dan bumi, maka matahari memiliki lebar 100x dari bumi. Seandainya bintang Betelgeuse ditempatkan sebagai matahari. Maka perlu tempat untuk bintang tersebut, dan posisi bintang ini akan sampai ke area planet Jupiter. Artinya bumi berada di dalam bintang Betelgeuse.

Bintang Betelgeuse adalah salah satu bintang raksasa yang memiliki ukuran 2/3 dari bintang terbesar yang pernah ditemukan manusia. Seperti bintang Cygni dan bintang Woh G64 yang ukurannya jauh lebih besar lagi. Bintang Betelgeuse sangat besar, tapi belum masuk ketegori Super Giant Star, atau bintang raksasa biru yang cukup langka berada di galaksi kita.

Bagaimana peneliti dan astronom memperkirakan sebuah bintang mulai tidak stabil. Periode kematian bintang ditandai dengan rotasi. Bintang yang tidak stabil akan semakin lambat perputrannya, sampai bintang kehilangan momentum. Bintang Betelgeuse berputar 8,4 tahun sekali, dibanding Matahari berputar 1 bulan sekali. Cahaya bintang disana mencapai 125 ribu kali lebih terang dari Matahari, walau jauh tapi cahayanya akan tampak di malam hari di bumi.

Ketika bintang menjelang kematian, atau kehabisan gas hidrogen. Bintang mulai membakar sisa materi helium dan merubahnya menjadi karbon. Menghasilkan terlalu banyak gas sampai bagian luar bintang akan membesar tidak karuan. Pada fase tersebut, gravitasi di bagian permukaan semakin lemah sampai cahayanya terlihat di bagian lapisan luar dan mulai melemparkan badai bintang.

Menjelang 100 ribu tahun kedepan. Bintang ini akan benar benar kehabisan gas helium sebagai materi terakhir yang harus dibakar. Setelah itu , agak susah diperkirakan. Sebuah bintang mungkin akan membakar materi lain yang tersisa, seperti unsur berat dan memadukan silikon serta besi seluruhnya ikut terbakar.

Pada saat tertentu, inti bintang akan runtuh serta ukurannya terus membesar dan terakhir "boom" semuanya isi bintang akan terlempar keluar membentuk supernova dan tersisa bagian padat dari inti bintang saja. Setelah proses ledakan, nama Betelgeuse akan dihapus dari daftar bintang raksasa. Benda ini mungkin akan menjadi sebuah bintang kerdil berwarna putih atau Dwarf White. Tunggu, apa benar bintang raksasa ini akan meledak dan berubah menjadi bintang kerdil. Sepertinya tidak, karena ukuran terakhir dari ESO bila sebuah bintang mencapai 4 kali atau lebih dari ukuran matahari. Maka sisa bintang dapat membentuk bintang menjadi neutron atau bintang magnatar. Atau jangan jangan akan berubah menjadi lubang hitam, sepertinya yang terakhir sangat mungkin membuat bintang ini menjadi sebuah Black Hole baru.
  • Foto pertama dari ilustrasi artis dari bentuk gambar.
  • Gambar kedua mengunakan pengamatan teleskop infra merah atau VLT.
  • Gambar ketiga, ukuran bintang Betelgeuse berada di posisi konstelasi Orion serta letak Betelgeuse berwarna kuning di posisi atas kiri.
Betelgeuse, Bintang Raksasa Yang sedang sekarat

Peneliti J.Craig Wheeler dari universitas Texas Austin mengatakan ada bukti bintang ini memiliki bintang pendamping. Jadi dahulunya adalah bintang biner atau memiliki kembaran. Sampai terus tumbuh dan menelan bintang kembarnya sendiri.
Kami tidak bisa menjelaskan mengapa rotasi bintang ini berputar 150x lebih cepat dibanding bintang tunggal biasa. Salah satu kemungkinan bintang ini memang pernah memiliki bintang pendamping dengan ukuran lebih kecil seperti matahari.
Ketika bintang di sebelahnya diserap, dapat mentranfer momentum sudut orbitnya dilapisan luar bintang lebih besar sehingga mempercepat rotasi bintang. Dan lahirnya bintang tunggal yang lebih besar.

Bintang ini dapat kita diamati dan memiliki ciri dengan warna kuning. Bila ingin menemukan bintang ini, dapat dilihat dengan aplikasi astronomi. Dan letaknya dekat dengan 3 cahaya bintang Mintaka Alnitak dan Alnilam


Juni 2017

Peneliti mengunakan 47 teleskop radio di Atacama Large Milimeter Submillimeter Array Alma. Mendapatkan gambar resolusi tinggi dari bintang Betelgeuse, dan ukurannya ternyata 1.400 kali lebih besar dari matahari.
Bintang ini memiliki fluktuasi tidak stabil dan semakin ekstrem. Setelah menyala selama 8 juta tahun, bintang ini akan benar benar cepat meledak.
Peneliti juga melihat dengan teleskop VLT milik ESO dan mengamati bintang yang sekarat. 

Gambar dibawah ini ilustrasi dengan radius tata surya kita, dan gambar kedua adalah bentuk gambar bintang Betelgeuse dengan teleskop radio

Betelgeuse, Bintang Raksasa Yang sedang sekarat

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ABA BLOG - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -