Popular Post

Posted by : ABA BLOG Minggu, 29 April 2018

Ilustrasi, Kredit : shutterstock
SpaceNesia - Interior planet-planet di tata surya seharusnya cukup kering. Itulah cara mereka terbentuk. Jadi kenapa permukaan bumi kita didominasi oleh air? Para ilmuwan berpikir berapa lama waktu yang dibutuhkan komet itu membawa cairan berharga itu ke bumi, tapi selama beberapa tahun terakhir, telah di buktikan bahwa badan-badan es ini bukanlah pembawanya. Sebaliknya, asteroid adalah kandidat yang paling mungkin untuk membawa air

Sekarang, para peneliti telah menggunakan meriam yang kuat untuk menunjukkan bagaimana asteroid yang kaya air dapat mengantarkan air ke sebuah planet. Seperti yang dilaporkan dalam Science Advances, batuan ruang angkasa dapat menghasilkan jumlah H2O yang mengejutkan.

"Asal usul transportasi air dan volatil adalah salah satu pertanyaan besar dalam ilmu planet," kata penulis ternama Dr Terik Daly, dari Universitas Johns Hopkins, dalam sebuah pernyataan. "Eksperimen ini mengungkapkan mekanisme dimana asteroid dapat mengantarkan air ke bulan, planet dan asteroid lainnya. Ini adalah proses yang dimulai ketika tata surya terbentuk dan terus beroperasi hingga hari ini."

Pertanyaan yang peneliti miliki adalah pertanyaan yang jelas. Dapatkah air dan molekul lain bertahan dari dampak asteroid? Untuk menemukan jawaban mereka menggunakan Vertical Gun Range di NASA Ames Research Center. Mereka menembak proyektil berukuran besar, serupa dalam komposisi asteroid kaya air asli, ke target dengan kecepatan mengesankan 5 kilometer (3,1 mil) per detik (lebih dari 17.700 kilometer atau 11.000 mil per jam).

Video ini, diambil pada 130.000 frame per detik, menunjukkan "asteroid" mengenai targetnya. Schultz Lab / Universitas Brown
Tim menggunakan kecepatan benturan yang umum di Tata Surya dan mencapai target pada sudut dalam kisaran yang wajar untuk sebagian besar dampak. Mereka menemukan bahwa 30 persen dari air asli selamat dari dampak dan sebagian besar dari itu kemudian terperangkap dalam dampak meleleh, material yang meleleh karena benturan dan kemudian mengukuhkan kembali menjadi batu, dan dampak breksi, puing-puing dilas bersama-sama setelahnya.

"Dampak meleleh dan breksi terbentuk di dalam gumpalan itu," Profesor Pete Schultz dari Universitas Brown menjelaskan. "Apa yang kami sarankan adalah bahwa uap air tertelan ke dalam meleleh dan breksi saat terbentuk. Jadi meskipun penabrak itu kehilangan airnya, sebagian dari itu ditangkap kembali dengan mencairnya dengan cepat."

Penabrak kaya air seperti asteroid karbon diyakini telah menjadi beberapa benda paling awal di Tata Surya. Sesuatu yang mirip dengan apa yang telah dilihat dalam penelitian ini dapat menjelaskan pengiriman air ke Bumi. Dan itu belum semuanya. Air yang dikirim melalui asteroid juga dapat menjelaskan endapan es di beberapa kawah di Bulan dan Merkurius.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ABA BLOG - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -