Popular Post

Posted by : ABA BLOG Rabu, 12 Juli 2017

Titan Mampu Mendukung Koloni Manusia Dalam Jumlah yang Besar
Titan, satelit alami terbesar Saturnus. Kredit: NASA/JPL-Caltech
SpaceNesia - Walaupun Mars mendapat banyak perhatian saat kita berbicara tentang menjajah planet lain. Tapi sepertinya bulan Saturnus Titan juga bisa menjadi rumah baru bagi manusia yang cukup bagus.

Sebuah studi yang akan diterbitkan dalam Journal of Astrobiology and Outreach dan tersedia di arXiv mengusulkan hal itu.  Dari penelitian tersebut, diketahui Titan memiliki cukup cadangan energi untuk mendukung kehidupan manusia dengan populasi sekitar 300 juta orang, yang mana sedikit lebih banyak dari populasi penduduk Indonesia.

"Bulan Saturnus Titan adalah lokasi optimal di tata surya untuk pemukiman manusia di luar Bumi," para periset, Amanda Hendrix dari Planetary Science Institute di Arizona dan Yuk Yung dari Caltech di California, di jurnal penelitian mereka.

"Titan Ini memiliki kualitas seperti Bumi dan memiliki atmosfer tebal yang memberikan perlindungan dari radiasi yang dapat merusak, Titan sangat berbeda dengan planet-planet maupun satelit-satelit alami permukaan padat lainnya di tata surya, bahkan lebih baik daripada Mars."

Dalam jurnal penelitiannya, para periset menunjukkan sejumlah sumber energi berbeda yang bisa mendukung koloni manusia . Ini termasuk nuklir, kimia, tenaga air, angin, dan bahkan matahari.

Nuklir sudah digunakan pada probe dalam angkasa, terutama menggunakan plutonium-238. Ini bisa menjadi sumber daya yang layak untuk sebuah koloni di Titan, dengan masa paruh 88 tahun. Kelimpahan metana di Titan, yang memiliki danau dan laut dari hidrokarbon cair, juga bisa sangat berguna.

Danau dan lautan ini juga bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air. Meskipun beberapa hari yang lalu kami belajar bahwa gelombang Titan hanya setinggi 1 sentimeter (0,4 inci), para astronom dalam studi baru ini mengatakan bahwa masih memungkinkan untuk membuat pembangkit listrik tenaga air di Titan dengan sistem yang berbeda.

Untuk sumber daya angin, nantinya para penjelajah Titan harus pergi ke permukaan yang yang lebih tinggi. Di permukaan Titan, kecepatan angin sangat rendah. Namun, pada ketinggian 40 kilometer, kecepatan angin di Titan bisa mencapai sekitar 20 meter per detik. Angin juga bisa menjadi pembangkit listrik.

Mungkin yang paling menarik dari titan adalah tenaga surya, namun. Meskipun Titan 10 kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi, tim mencatat bahwa kemajuan teknologi sel surya yang diciptakan manusia membuat tenaga surya tetap merupakan pilihan yang tepat.

"Sumber daya alam Titan menghadirkan beberapa opsi untuk sumber energi yang berguna bagi pengunjung masa depan (koloni / pemukiman) tetap di Titan pada masa yang akan datang,," para peneliti menyimpulkan. Mungkin suatu hari kita memang akan hidup di objek langit selain Bumi.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ABA BLOG - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -